Monday 22 July 2013

TA Manajemen Informatika

BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
1
 
Bakat atau kemampuan khusus sebagai potensi yang dimiliki individu siswa perlu sekali digali agar tampil dan dapat diaplikasikan dengan tepat sesuai dengan bidangnya. Hal ini penting sekali diterapkan umumnya dalam program layanan bimbingan di sekolah, yaitu untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan kemampuan individu siswa agar siswa mampu memahami dirinya terutama bakat-bakatnya. Dengan itu siswa dapat membuat perencanaan dan keputusan karirnya di masa depan. (Drs. Dewa Ketut Sukardi., 1997).
     Bakat adalah merupakan suatu kondisi atau suatu kualitas yang dimiliki individu yang memungkinkan individu itu untuk berkembang pada masa mendatang. Salah satu cara untuk mengungkap potensi individu adalah dengan cara melakukan tes psikologis atau lebih dikenal sebagai psikotes. Tes dapat berbentuk tertulis, visual, atau evaluasi secara verbal yang teradministrasi untuk mengukur fungsi kognitif dan emosional. (Drs. Dewa Ketut Sukardi., 1997).
Tes psikologi bakat hanya dapat dilakukan oleh orang, pihak dan instansi tertentu. Salah satunya adalah Unit Pelaksana Teknis Layanan Bimbingan dan Konseling (UPT-LBK) STAIN Batusangkar. UPT-LBK STAIN Batusangkar merupakan suatu unit pelayanan dalam memberikan dukungan pengembangan diri mahasiswa dan masyarakat pengguna untuk berkembang secara optimal dan mandiri. Unit ini memiliki berbagai kegiatan yang dilakukan untuk mendukung pengembangan bakat siswa. Salah satu kegiatannya adalah Berupaya melakukan Pengolahan data tes psikologi bakat siswa pada sekolah-sekolah di Sumatera Barat.
Untuk melakukan tes Psikologi bakat suatu sekolah harus melakukan beberapa tahap pemprosesan. Tahap pertama adalah memberikan surat rekomendasi atau pendaftaran ke Unit Pelaksana Teknis Bimbingan dan Konseling (UPT–LBK) STAIN Batusangkar. Kemudian sekolah bersangkutan menunggu beberapa waktu  untuk menunggu konfirmasi dari UPT-LBK STAIN Batusangkar hingga dilakukan tes psikologi bakat di sekolah tersebut. Setelah dilakukannya tes maka UPT-LBK STAIN Batusangkar melakukan pengolahan data hasil tes siswa. Cara mengolah data hasil tes ini UPT-LBK STAIN Batusangkar telah menggunakan sistem komputer yaitu dengan menggunakan bantuan microsoft excel. Namun masih terdapat beberapa kelemahan dari sistem ini, salah satunya adalah  pengolahan data yang memakan waktu yang cukup lama sehingga hasil laporan tes psikologi terlambat di serahkan ke sekolah.
Berangkat dari permasalahan di atas penulis mencoba merancang sistem informasi pengolahan data tes psikologi bakat dengan memberi judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TES PSIKOLOGI BAKAT PADA UPT-LBK  STAIN BATUSANGKAR”.



B.     Identifikasi Masalah
       Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis paparkan diatas maka penulis dapat mengidentifikasikan masalah yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1.      UPT-LBK STAIN Batusangkar harus mengentrikan data siswa satu per satu untuk mengolah hasil tes psikologi siswa
2.      Keterbatasan sistem dalam memberikan informasi atau laporan karena masih menggunakan Microsoft Excel.
3.      Proses Pengolahan datanya yang memakan waktu yang cukup lama sehingga memperlambat diserahkannya laporan hasil tes ke pada siswa.
C.       Batasan Masalah
       Berdasarkan permasalahan yang ada pada UPT-LBK STAIN Batusangkar dan mengingat keterbatasan waktu, maka penulis membatasi permasalahan yang dibahas yaitu data siswa, data penguji, data sekolah serta data UPT-LBK STAIN Batusangkar.
D.      Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah ditentukan maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut : sistem informasi tes bagaimanakah yang dibutuhkan untuk layanan bimbingan Konseling oleh UPT-LBK STAIN Batusangkar dalam pengolahan data hasil tes psikologi bakat ?



E.       Tujuan Penelitian
       Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis mengadakan penelitian dengan mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan masalah proses hasil tes psikolgi bakat, dengan tujuan :
a.    Merancang sebuah sistem informasi pengolahan hasil tes psikologi bakat yang dapat mempercepat kerja pada UPT-LBK STAIN Batusangkar.
b.    Untuk kedepannya diharapkan agar pihak UPT-LBK STAIN Batusangkar  dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
c.    Membantu pihak UPT-LBK STAIN Batusangkar dalam pelayanan kepada masyarakat, serta dapat memudahkan kerja pegawai dalam pengolahan hasil tes Psikologi bakat.
F.        Kegunaan Penelitian
        Adapun kegunaan / manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
a.       Implementasi dan pengembangan ilmu yang telah Penulis dapatkan selama masa kuliah.
b.      Dapat memberikan sumbangan pikiran untuk UPT-LBK STAIN Batusangkar.
c.       Tambahan referensi bagi pembaca yang akan melakukan penelitian lebih lanjut.
d.      Memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Program Diploma III (D.3) Manajemen informatika STAIN Batusangkar.


G.      Metodelogi Penelitian
       Dalam penulisan ini Penulis menggunakan beberapa metode antara lain :
1.    Penelitian lapangan
Yang mana dalam penelitian ini penulis mendapatkan data langsung dari hasil peninjauan kelapangan dengan melakukan wawancara dan interview langsung kepada Bapak  Dian Erhan Saputra, S.Psi., PSI. Sehingga diperoleh informasi atau penjelasan mengenai masalah yang menjadi pembahasan pada UPT-LBK STAIN Batusangkar.
2.    Penelitian labor
Yang mana dalam penelitian ini penulis melakukan pengolahan data dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu dalam pembuatan tugas akhir.
a.       Hardware yang digunakan:
1.      Processor AMD Turion(tm) 64 X2 TL-60 2.00 GHz.
2.      Hardisk 300 GB.
3.      Flashdisk 8 GB.
4.      Printer.
b.      Software yang digunakan:
1.      Sistem Operasi Windows 7 Ultimate.
2.      Sistem Pengolah Data “Microsoft Word 2010”.
3.      Microsoft Visio 2010.
4.      Microsoft Visual Studio 2010 Ultimate.
5.      Microsoft Acces 2010.
3.    Penelitian pustaka,
Yang mana penelitian ini dilakukan untuk mencari, mengumpulkan dan mempelajari data dari buku-buku yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, seperti teori tentang analisis tes psikologi, sistem informasi, datebase dan lain-lain.

 BAB II
LANDASAN TEORI
A.      Gambaran Umum
1.      Sejarah
      Menurut Dian Erhan Saputra (2013) Unit Pelaksana Teknis Layanan Bimbingan dan Konseling (UPT-LBK) STAIN Batusangkar  telah berdiri sejak adanya STAIN Batusangkar. Eksistensi unit pelaksana teknis layanan bimbingan dan konseling (UPT-LBK) STAIN Batusangkar sangat urgensial sekali dalam membantu mahasiswa dalam mengembangan potensi diri,  pengentasan masalah, menyesuaikan diri dengan kehidupan kampus dan kehidupan sosial di masyarakat serta dapat membantu mahasiswa merelisasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi sehingga mahasiswa memperoleh tri sukses, yaitu sukses akademik, sukses organisasi dan sukses karir di masa depan.
       Menurut Dian Erhan Saputra (2013) Identifikasi dan analisis terhadap berbagai faktor penunjang dan penghambat suksesnya mahasiswa dalam menyelesaikan studi akademik mesti mendapat perhatian penuh semua pihak, terutama unit terkait dan para pengambil kebijakan. Banyak faktor yang menyebabkan kurang suksesnya mahasiswa menjalani dan menyelesaikan kuliah tepat waktu. Faktor penyebab tersebut merentang mulai dari kelemahan prasyarat penguasaan materi kuliah, kurang terampil dalam kuliah, tidak lengkapnya sarana belajar, kondisi pribadi yang tidak mendukung sampai pada lingkungan sosio-emosional yang kurang kondusif. Di tambah lagi dengan persoalan di luar kuliah, seperti ketidakmampuan mahasiswa menentukan prioritas kegiatan antara kuliah dan organisasi, kapan mereka aktif dan kapan non-aktif dari kepengurusan organisasi. Hal ini  berakibat terhadap hasil studi yang diperoleh dan interval waktu penyelesaian studi.
       Menurut Dian Erhan Saputra (2013) Berdasarkan beberapa kecenderungan sikap mental dan perilaku mahasiswa dan untuk menjawab berbagai tantangan di atas, maka UPT-LBK berupaya untuk mengakomodir persoalan tersebut dengan menyusun program kegiatan pelayanan konseling sebagai layanan khusus di luar proses perkuliahan untuk membantu mahasiswa pengembangan potensi diri, pengentasan masalah dan merelisasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi sehingga mahasiswa memperoleh tri sukses, yaitu sukses akademik, sukses organisasi dan sukses karir di masa depan.
2.      VISI dan  MISI
Landasan perumusan visi dan misi Unit Pelaksana Teknis  Layanan Bimbingan dan Konseling (UPT-LBK) STAIN Batusangkar adalah Dasar Standardisasi Profesi Konseling (Depdiknas, 2004) dan dilihat dalam konteks perspektif pendidikan dan kehidupan masyarakat akademik khususnya dan masyarakat pengguna secara menyeluruh dan komprehensif.
a.    Paradigma UPT-LBK mengupayakan  pelayanan bantuan konseling dengan pendekatan psiko – edukasi - religius dalam bingkai budaya.
b.    UPT-LBK merupakan unit pelayanan profesional dalam mengembangkan potensi diri pribadi dan pengentasan masalah dengan mementingkan terpenuhinya  kebutuhan dan kebahagiaan pengguna khususnya  mahasiswa di perguruan tinggi.
c.    UPT-LBK sebagai unit pelayanan profesi harus mampu memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan khususnya serta kehidupan masyarakat luas. Visi UPT-LBK tidak hanya sebatas pelayanan pada setting perguruan tinggi, melainkan juga pada setting yang lebih luas di masyarakat (misalnya, sekolah/madrasah, instansi pemerintah/swasta, dunia usaha dan industri, LSM, dll).
d.   Pandangan terhadap manusia khususnya mahasiswa dalam konteks prguruan tinggi dilihat dari perspektif psikilogis, segi potensi dan keunikan mahasiswa, yang membedakannya dari perspektif pelayanan medis/klinis yang cenderung melihat dari sudut patologi.
e.    UPT-LBK sebagai unit pelayanan profesi senantiasa  berkembang selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta tuntutan masyarakat akademik dan profesional, sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi dunia pendidikan khususnya di perguruan tinggi dan masyarakat luas umumnya.
Berdasarkan dasar pemikiran tersebut di atas maka;
Visi UPT-LBK STAIN Batusangkar adalah menjadi unit pelayanan unggul dalam memberikan dukungan pengembangan diri mahasiswa dan masyarakat pengguna untuk berkembang secara optimal dan mandiri.
       Sejalan dengan visi yang dirumuskan di atas, maka misi UPT-LBK difokuskan kepada:
1.    Misi Pendidikan; yaitu membimbing mahasiswa dan warga masyarakat pengguna melalui pelayanan konseling dalam upaya pengembangan potensi diri dan pembiasaan perilaku efektif religius dalam kehidupan sehari-hari.
2.    Misi Pengembangan; yaitu memfasilitasi pengembangan potensi diri mahasiswa dan pemenuhan kebutuhan masyarakat pengguna melalui kegiatan-kegiatan individual, kelompok dan sejenisnya.
3.   Misi Pengentasan Masalah; yaitu pemberian pelayanan konseling dalam membantu pengentasan masalah mahasiswa dan masyarakat pengguna yang mengacu kepada kehidupan akademik dan lingkungan sosial yang efektif.
3.      Tugas Pokok dan Fungsi
a.       Tugas Pokok
       Tugas pokok UPT-LBK adalah melaksanakan pelayanan konseling yang mendukung terlaksananya fungsi-fungsi konseling. Secara garis besar tugas pokok tersebut dapat dikelompokkan ke dalam lima kategori kegiatan pelayanan berikut:
1)   Kegiatan pelayanan konseling yang mendukung terfasilitasinya pemahaman diri mahasiswa dan pengguna layanan;
2)   Kegiatan pelayanan konseling yang mendukung upaya pencegahan masalah mahasiswa dan  pengguna layanan;
3)   Kegiatan pelayanan konseling yang mendukung terentasnya masalah mahasiswa dan pengguna layanan;
4)    Kegiatan pelayanan konseling yang mendukung pemeliharaan dan pengembangan potensi diri mahasiswa dan pengguna layanan;
5)    Kegiatan pelayanan konseling yang mendukung fungsi advokasi terhadap mahasiswa dan pengguna layana.
b.         Fungsi UPT-LBK
       Menurut Dian Erhan Saputra (2013) UPT-LBK mengemban sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatannya untuk semua klien atau pengguna layanan. Fungsi-fungsi tersebut adalah:
1)   Fungsi Pemahaman; yaitu UPT-LBK sebagai unit pelayanan berupaya menghasilkan pemahaman tentang sesuatu bagi pihak-pihak tertentu sesuai dengan kebutuhan individu/mahasiswa atau kelompok yang mendapatkan pelayanan. Pemahaman itu meliputi; pemahaman tentang potensi diri, lingkungan, dan berbagai informasi yang diperlukan mahasiswa dan masyarakat pengguna lainnya.
2)   Fungsi Pencegahan; yaitu UPT-LBK menciptakan kondisi bagi tercegahnya dan/atau terhindarnya mahasiswa atau kelompok yang mendapat pelayanan dari berbagai permasalahan yang menimbulkan kesulitan dan kerugian bagi dirinya dan orang lain.
3)   Fungsi Pengentasan; yaitu UPT-LBK menciptakan kondisi bagi terentaskannya dan/atau teratasinya berbagai masalah dalam kehidupan kampus dan masyarakat pengguna yang mengganggu pengembangan potensi diri mahasiswa dan pihak yang mendapat layanan.
4)   Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan; yaitu UPT-LBK mewujudkan terpelihara dan berkembangnya berbagai potensi diri mahasiswa dan kondisi positif individu dan/atau kelompok yang mendapat pelayanan.
5)   Fungsi Advokasi; yaitu UPT-LBK melakukan kondisi pembelaan terhadap pengingkaran atas hak-hak dan/atau kepentingan pendidikan dan perkembangan yang dialami klien dan/atau pengguna layanan konseling.
  1. Kegiatan UPT - LBK STAIN Batusangkar
       Menurut Dian Erhan Saputra (2013) Pelaksanaan tugas-tugas pokok di atas dieksplisitkan ke dalam berbagai bentuk kegiatan konkrit di antaranya adalah sebagai berikut:
a.    Kegiatan Pengelolaan
Kegiatan pengelolaan yang dilaksanakan adalah;
1)   Penataan administrasi unit;
2)   Penyusunan/perencanaan program pelayanan;
3)   Pelaksanaan program yang sudah direncanakan;
4)   Evaluasi proses dan hasil pelayanan;
5)   Kegiatan tindak lanjut;
6)   Pelaporan kegiatan.
b.    Kegiatan Administrasi BK
1)   Pengolahan data hasil belajar dan data pribadi mahasiswa STAIN Batusangkar tahun 2010/2011;
2)   Pengolahan data tes psikologi siswa pada sekolah-sekolah di Sumatera Barat.
4.    Kegiatan Pelayanan
Kegiatan pelayanan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1)   Pelayanan  konseling individual bagi mahasiswa;
2)   Pelayanan bimbingan kelompok bagi mahasiswa;
3)   Pelayanan konseling kelompok bagi mahasiswa;
4)   Pelayanan tes psikologi bagi Civitas academis STAIN Batusangkar;
5)   Pelayanan tes psikologi bagi masyarakat umum / siswa.
5.    Kegiatan Kolaborasi Profesional
            UPT-LBK dalam menjalankan tugas-tugas pelayanan tertentu melakukan kerjasama dengan profesi sejenis lainnya. Kerjasama ini dapat diwadahi dalam sebuah tim, misalnya dalam tim penanggulangan musibah pasca trauma dan konseling keagamaan yang diselenggarakan pemerintah daerah.
6.    Kegiatan Keorganisasian
       UPT-LBK sebagai unit pelayanan profesi, anggota/tenaganya tergabung dalam organisasi profesi (dalam hal ini Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) dan Himpunan Psikologi Indonesia ( HIMPSI) Sumatera Barat dan Cabang Kabupaten Tanah Datar. Tenaga profesi konseling pada UPT-LBK diharapkan secara aktif berperan di dalam organisasi profesi untuk kepentingan dirinya  sebagai tenaga profesi dan kepentingan lembaga dalam rangka meningkatkan profesionalitas pelayanan profesi kepada mahasiswa dan pengguna layanan konseling lainnya.
5.      Struktur Organisasi sebagai berikut :
Sumber : Dian Erhan Saputra (2013)
Gambar 2.1 Struktur Organisasi UPT-LBK STAIN BATUSANGKAR

B.   Konsep Dasar Sistem Informasi
1.      Sistem
a.      Pengertian Sistem
Kata sistem dalam bahasa ingrris berarti system. Menurut Faisal (2008)   dalam buku yang berjudul “Sistem Informasi Manajemen Jaringan” sebagai berikut:
Menurut L. Ackof sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.
Sedangkan menurut Ludwig Von Bartalanfy sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi di antara unsur-unsur tersebut dengan lingkungannya.
Sedangkan menurut Anatol Raporot sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.
Menurut Hassan (2003) Dalam Kamus Inggris-Indonesia, System berarti susunan atau cara.
Sedangkan menurut Fathansyah (2007) dalam buku yang berjudul “Basis Data” menyatakan bahwa suatu sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi/tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk mem enuhi suatu proses/pekerjaan tertentu.
Dari beberapa pengertian sistem di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem yang saling berhubungan membentuk suatu kesatuan hingga tujuan atau sasaran tersebut tercapai.
b.      Karakteristik Sistem
Menurut Faisal (2008) Karakteristik atau Sifat dari Sistem adalah sebagai berikut:
1)   Komponen  (Component
Komponen mutlak diperlukan karena merupakan sub sistem dari pada Sistem.
2)   Batasan (Boundary)
Sistem yang dibangun perlu ada batasan yang jelas supaya tujuan dari sistem dapat dicapai. Bila batasan sistem tidak jelas maka tujuan sistem akan tidak jelas dan tidak akan sesuai dengan target yang diinginkan.
3)   Lingkungan  (Environment)
Lingkungan sistem sangat dibutuhkan untuk kelangsungan kinerja sistem yang dibangun, bila tidak dijaga bias mempengaruhi sistem.
4)   Penghubung (Interface)
Penghubung atau antar muka diperlukan untuk menghubungkan sistem dengan sub sistem pembentuknya.
5)   Masukan  (Input)
Data mentah yang didapat perlu diinputkan kedalam penyimpanan data yang sudah disiapkan setelah diolah sedemikian rupa.
6)   Keluaran  (Output
Suatu sistem tidak dapat dikatakan selesai dibuat bila tidak ada hasil, baik berupa file atau cetakan yang diharapkan.
7)   Proses (Process)
Suatu sistem bias dikatakan telah melakukan aktifitasnya bila terjadi proses yang mengubah input menjadi output n\yang diharapkan
8)   Penyimpanan (Storage)
Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara komponen tersebut kerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama.
9)   Adanya Tujuan (Result)
Sistem tanpa tujuan yang pasti akan menjadi sia-sia.
c.       Pengelompokan Sistem
Menurut Faisal (2008) Sistem dikelompokkan bertujuan untuk mempermudah mengetahui sistem apa yang akan dibangun. Sistem yang telah dikelompokkan akan membantu pengguna dalam mengoperasikan sistem tersebut.
Menurut Faisal (2008) Sistem dikelompokkan kedalam:
1)      Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia   (human made system)
Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena proses alam dan tidak terdapat campur tangan manusia (contoh: terjadninya pergantian siang dan malam). Sedangkan sistem buatan manusia dirancang dan diciptakan oleh manusia (contohnya sistem informasi).
2)      Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)
Sistem tertutup adalah sistem yang bekerja tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luarnya untuk melakukan proses dalam mendapatkan output.
3)      Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik (contoh: sistem filsafat). Dan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik (contoh: sistem tranfortasi).
4)      Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilisticsystem)
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Interaksi dengan bagian-bagianya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran sistem dapat diramalkan. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas.

2.      Informasi
a.         Pengertian Informasi
Informasi dalam bahasa Inggris berarti Information. Menurut Hassan (2003) Dalam Kamus Inggris-Indonesia, Information berarti: penerangan, pemberitahuan. Menurut Faisal (2008) Informasi adalah data yang telah diolah dan siap digunakan oleh pengambil keputusan. Dalam pengolahan sistem dibutuhkan data-data yang telah diolah untuk dijadikan dasar dalam mengambil keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal dantum atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata.
Sedangkan menurut Jogiyanto (2005) Informasi dapat di defenisikan data yang diolah menjadi bentuk yang leih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sumber informasi adalah data. Data belum menunjukkan sesuatu yang bisa dipahami, karenanya harus diproses terlebih dahulu. Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.
Pengolahan data menjadi suatu informasi dapat digambarkan sebagai sebuah siklus yang berkesinambungan sebagai berikut: Sumber: Jogiyanto (2005)

Gambar 2.2 Siklus Informasi

b.         Jenis Informasi
Menurut Faisal (2008) Jenis-jenis Informasi yang dioperasikan itu adalah sebagai berikut:
1)      Informasi yang Relevan
Dalam mengelola informasi harus sesuai dengan kenyataan dan sesuai dengan kondisi yang ada serta sesuai dengan yang diharapkan baik oleh pemakai maupun oleh pengambil keputusan.
2)      Informasi yang Mempunyai Nilai
Informasi yang dihasilkan hendaknya mempunyai suatu nilai yang berharga.
3)      Informasi yang Dapat Dipercaya
Informasi yang disajikan harus sesuai dan bias dipertanggung jawabkan sehingga informasi tersebut bias dipercaya oleh pemakai.

4)      Informasi Berdasarkan Waktu
Informasi yang disampaikan juga harus berdasarkan waktu yang tepat dan sesuai dengan informasi yang disampaikan.

5)      Informasi Sasaran
Informasi yang disampaikan harus sesuai dengan sasaran yang hendak dicapai. Sangat disayangkan apabila informasi yang disampaikan tidak tepat sasaran, hal ini akan berakibat sia-sia.

6)      Informasi yang Tepat Waktu
Informasi yang tepat waktu merupakan informasi yang disampaikan secar on time  dan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.
3.      Sistem Informasi
a.      Pengertian Sistem Informasi
Menurut Faisal (2008) Sistem Informasi dibuat untuk mengahasilkan informasi yang berkualitas. Sistem Informasi adalah suatu sistem manajemen organisasi baik secara manajerial maupun secara strategis dalam menyediakan laporan yang diperlukan kepada pihak luar.

Menurut Faisal (2008) semua Sistem Informasi memiliki kegiatan utama, yaitu :
a.    Menerima data sebagai masukan (input)
b.    Melakukan pemrosesan dengan mengerjakan perhitungan, penggolongan, unsur data, dan pemutakhiran (updating)
c.    Memperoleh informasi sebagai keluaran (output)
Dengan demikian, Sistem Informasi berdasarkan konsep (input-proses output) dapat dilihat pada gambar berikut:  Faisal (2008)
Gambar 2.3 Konsep Sistem Informasi

b.      Komponen Sistem Informasi
Menurut Faisal (2008) Sistem Informasi terdiri dari komponen/blok, yaitu:
1)   Model (Model)
Merupakan komponen pembentuk kerangka dasar dari suatu informasi secara utuh.
2)   Basisdata (Database)
Merupakan komponen pendukung informasi yang biasanya dikelola oleh program penyimpanan.

3)   Masukan (Input)
Meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dapat berupa dokomen-dokumen dasar.
4)   Keluaran (Output)
Komponen keluaran berupa data-data yang siap disajikan seperti dokumen output dan informasi yang berkualitas.
5)   Teknologi (Technology)
Merupakan bagian komponen informasi yang sangat mendukung kelancaran dan kecepatan penyajian informasi, yang mana berfungsi untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
6)   Kendali (Controls)
Meliputi masalah pengendalian terhadap operasional sistem yang berfungsi mencegah dan menangani kesalahan/kegagalan sistem.
4.      Perancangan Sistem Informasi
a.   Pengertian Perancangan Sistem
        Menurut Adi Nugroho (2005) perancangan sistem adalah tahap awal dimana pendekatan awal untuk menyelesaikan/memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan itu.
        Menurut Jogiyanto (2005) Perancangan Sistem adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan sistem yang utuh dan berfungsi.
        Jadi, Peracangan Sistem merupakan cara bagaimana mengorganisasikan sistem ke dalam subsistem-subsistem, setra alokasi subsistem-subsistem ke komponen-komponen perangkat keras, perangkat lunak, serta prosedur-prosedur.
b.      Sasaran Perancangan Sistem
Menurut Jogiyanto (2005) tujuan yang akan dicapai dalam perancangan suatu sistem  adalah:
1)      Perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan   nantinya mudah digunakan.
2)      Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.
3)      Perancangan sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan data transaksi manajemen dan mendukung keputusan yang diambil oleh pihak manajemen.
4)      Perancangan sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan.
5)      Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancangan bangunan yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi.
C.   Alat Bantu Perancangan Sistem

            Untuk dapat melakukan langkah-langkah pengembangan sistem sesuai dengan metologi pengembangan sistem yang terstruktur, maka dibutuhkan alat dan teknik untuk melaksanakannya. Alat-alat yang digunakan dalam suatu perancangan system umumnya berupa gambar dan diagram.
Adapun alat bantu yang digunakan dalam perancangan sistem yang akan digunakan dalam penulisan adalah:
1.      Aliran Sistem Informasi (ASI)
Menurut Jogiyanto (2005) Aliran sistem informasi disebut juga bagan alir (flowchart). Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedure secara logika.
ASI merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada didalam sistem. ASI menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.
Simbol-simbol yang umum digunakan sebagai berikut :
Tabel 2.1. Simbol Aliran Sistem Informasi
Sumber: Jogiyanto: (2005)
2.      Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Jogiyanto (2005) Diagran Arus Data (Data Flow Diagram) merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (Structured Analysis and design). DFD dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan struktur yang jelas. Lebih lanjut DFD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan. DFD merupakan gambaran sistem secara logikal. Namun gambar tersebut tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau organisasi file. Keuntungan DFD adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk menguasai sistem yang akan dikerjakan atau dikembangkan. Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam DFD adalah:
Tabel 2.2. Simbol Data Flow Diagram (DFD)
Sumber: Jogiyanto (2005)

Menurut Jogiyanto (2005) aturan umum dalam penggambaran Data Flow Diagram :
a)      Tidak boleh menghubungkan eksternal entity dengan eksternal entity lainnya secara langsung
b)      Tidak boleh menghubungkan secara langsung antara data store dengan data store lainnya
c)      Tidak boleh menghubungkan data store dengan eksternal entity secara langsung
d)     Suatu proses harus menerima arus data dan menghasilkan arus data
e)      Proses harus mempunyai nama dan nomor.
3.      Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Nugroho (2004) Entity Relationship diagram (ERD) adalah diagram yang memperlihatkan entitas-entitas yang terlibat dalam suatu sistem serta hubungan-hubungan (relation) antar entitas tersebut.
Simbol-simbol yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram sebagai berikut :
Tabel 2.3  Simbol Entity Relationship Diagram
Sumber: Nugroho (2004)
Menurut Nugroho (2004) Bagian dari Entity Relationship Diagram (ERD) adalah:
a)   Entity adalah objek yang dapat didefinisikan secara unik dengan objek lainnya.
b)   Attribut yaitu karakteristik dari entity yang menyediakan penjelasan detail tentang entity tersebut
c)    Relationship atau hubungan yang terjadi antara satu entity dengan entity lainnya.
4.      Program Flowchart
Program Flowchart atau Bagan Alir Program menurut Jogiyanto (2005) merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Program Flowchart dibuat dengan menggunakan simbol-simbol sebagai berikut:
Tabel 2.4  Simbol Program Flowchart
Sumber: Jogiyanto (2005)
5.      Normalisasi
Menurut Jogiyanto (2005) “Normalisasi adalah proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang-ulang”. Sedangkan Menurut Prayudi (2006) Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki  masalah tertentu  ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang tidak lagi memiliki masalah tersebut. Masalah tersebut biasanya merupakan suatu ketidakkonsistenan (tidak normal) apabila dilakukan penghapusan (delete), pengubahan (update) dan pembacaan (retrieve) pada suatu basis data.
Menurut Simarmata dan paryudi (2006) dalam buku yang berjudul “ Basis Data” Normalisasi adalah Bagian perancangan basis data yang berkaitan dengan model data relational untuk mengorganisasi himpunan data dengan ketergantungan dan keterkaitan yang tinggi atau erat. Sebuah Basisdata dapat dikatakan baik, jika setiap tabel yang menjadi unsur pembentuk basisdata tersebut telah berada dalam keadaan baik atau normal.
Dari defenisi diatas, dapat disimpulkan bahwa:Normalisasi adalah suatu proses yang digunakan untuk menentukan pengelompokan atribut-atribut dalam sebuah relasi sehingga diperoleh relasi yang mengandung redudansi sesedikit mungkin, memungkinkan baris-baris dalam relasi disisipkan, dimodifikasi, dan dihapus tanpa menimbulkan kesalahan atau ketidakkonsistenan menurut.
Bentuk Normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh tabel-tabel tersebut pada level-level normalisasi. Ada macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga.
Menurut Prayudi (2006) Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Bentuk tidak normal
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya.
b.      Bentuk normal pertama
Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama  kolom (tidak perlu ada indeks dalam memberi nama kolom).
c.       Bentuk normal kedua
Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika tabel berada dalam bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci primer tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama.
d.      Bentuk normal ketiga
Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika  tabel berada dalam bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.
D.   Database
                 Menurut Wiljayanto (2000) Database merupakan kumpulan data tentang suatu benda atau kejadian yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya.
           Konsep Database merupakan suatu integrasi logis dari catatan-catatan file. Tujuan dari database ini adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi data program. Program mengacu pada table untuk mengakses data.
                      Jika kita ingin membuat suatu program manajemen database, kita memerlukan file database yang akan diproses. File database dibuat hanya satu kali dan tidak perlu langsung diisi recordnya. Selanjutnya file database diproses lewat program. Untuk membuat file database digunakan program Visual Data Manager (VisData) atau program lain seperti Microsoft Access 2010, Microsoft SQL Server 2008.
E.   Mengenal Elemen Dasar Microsoft Access 2010
Madcoms (2010) Microsoft Access merupakan program database yang cukup popular dan banyak digunakan saat ini. Ini dikarenakan  Microsoft Access lebih mudah dalam mengolah berbagai jenis database serta hasil akhir yang berupa laporan dengan tampilan desain yang lebih menarik. Dalam MS-Access 2010, akan ditemukan tampilan yang sedikit berbeda dengan versi sebelumnya, dengan pengoperasian yang lebih mudah namun tidak mengubah fungsi dan keefktifannya.
1.      Memulai Microsoft Access 2010
Setelah menjalankan MS-Access 2010, maka akan ditampilkan Backstage View seperti pada Gambar 2.4 Backstage View merupakan jendela awal dan fitur terbaru dari MS-Access 2010. Pada Jendela awal Microsoft Access 2010 ini, kita dapat membuka lembar kerja MS-Access dengan membuat atau membuka database.
Sumber: Madcoms (2010)
Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: C:\Documents and Settings\Indra Febrian\My Documents\My Pictures\New Folder\New Picture.jpg
Gambar 2.4 Jendela program Microsoft Access 2010
2.      Komponen Microsoft Acces 2010
Menurut Madcoms (2010) Komponen-komponen yang terdapat dalam MS-Access 2010.
a.       Title Bar, berfungsi untuk menampilkan nama dari jendela program atau nama dari file yang aktif.
b.      Status Bar, bagian yang digunakanuntuk menampilkan informasi dan kondisi dari lembar kerja program MS-Access 2010. Misalnya: kondisi status aktif Caps Lock, Numb Lock, Scroll Lock dan Sebagainya.
c.       Ribbon, merupakan area di atas jendela program dimana anda dapat memilih tombol perintah.
d.      Command Tab, merupakan kumpulan dari grup yang berbentuk tabulasi secara otomatis menyesuaikan dokumen aktif.
e.       Contextual Command Tab, merupakan tab yang tampil secara otomatis berdasarkan dokumen atau objek yang sedang dikerjakan.
f.       Group, merupakan isi dari tab yang berupa kumpulan dari beberapa tombol perintah yang saling berkaitan.
g.      Navigation Pane, bagian pada sisi sebelah kiri jendela database yang menampilkan objek-objek database.
h.      Tabbed Document, tampilan objek-objek dalam MS-Access 2010 seperti: table, query, form report dan lainnya dalam bentuk tabulasi / kartu jika kondisinya terbuka.


3.      Mengenal Database
Menurut Madcoms (2010)  Database merupakan sekumpulan data atau informasi yang terdiri atas tabel-tabel yang saling berhubungan antara atu dengan yang lainnya, dimana kita mempunyai wewenang untuk mengakses data tersebut, baik menambah, mengganti, menghapus, dan mengedit data dalam table-tabel tersebut. Data-data yang diolah tersebut disimpan dalam sebuah file dengan ekstensi .accdb (Access Database).
Berbeda dengan program Microsoft Office lain dalam pengoperasiannya, MS-Access hanya mampu digunakan untuk mengolah satu file database. Sedangkan table merupakan tempat untuk menyimpan data yang terdiri dari beberapa bagian berikut :
a.       Field, merupakan tempat data atau informasi dalam kelompok sejenis yang dimasukkan atau diinputkan pada bagian kolom table.
b.      Record, merupakan kumpulan dari beberapa field yang saling berhubungan dan tersimpan dalam bentuk baris pada table. Satu table dapat terdiri dari banyak record sekaligus.







4.      Tipe Data
Tabel 2.5 Tipe data Microsoft Access 2010
Sumber : Madcoms (2010)
Tipe
Keterangan
Text
Untuk menerima data teks sampai 225 karakter yang terdiri dari huruf, angka, dan symbol grafik.
Memo
Untuk menerima data teks sampai 65.535 karakter yang terdiri dari huruf, bilangan, tanda baca, serta symbol grafik. Tipe data ini tidak dapat digunakan sebagai acuan untuk pengurutan data (indeks).
Number
Untuk menerima digit, tanda minus dan titik decimal. Tipe data number mempunyai pilihan ukuran bilangan dan jumlah dua digit tertentu.
Date/Time
Untuk menerima data tanggal dan waktu, serta nilai tahun yang dimulai dari tahun 100 sampai tahun 9999.
Currency
Untuk menerima data digit, tanda minus dan tanda titik dengan tingkat 15 digit desimal disebelah kiri tanda titik decimal dan 4 digit di sebelah kanan titik desimal.
AutoNumber
Untuk menampilkan nomor urut otomatis, yaitu berupa data angka mulai dari 1 dengan selisih 1.
Yes/No
Tipe ini untuk menerima  salah satu data dari dua nilai, yaitu Yes/No, True/False, atau On/Off
OLE Objek
Untuk menerima data yang berupa objek grafik, spreadsheet, foto digital, rekaman suara, atau video yang dapat diambil dari program aplikasi lain. Ukuran maksimum adalah 1 gigabyte.
Hyperlink
Untuk menerima data yang berupa teks yang berwarna dan bergaris bawah grafik, serta tipe data ini berhubungan dengan jarinagan.
Attachment
Untuk menerima data yang berupa file gambar, spreadsheet, document, grafik, dan tipe file lainnya.
Calculated
Untuk menerima data berupa rumus perhitungan dari field-filed tertentu.
Lookup Wizard
Untuk menampilkan satu dari beberapa tipe data yang ada pada suatu daftar. Data tersebut dapat diambil dari table maupun query yang ada.

Menurut Madcoms (2010) untuk Field Name yang bertipe Number ketentuan panjang ukuran yang dapat dimasukkan ditentukan berdasarkan pilihan propertinya, yaitu :
Tabel 2.6 Tabel Integral Field Name dengan tipe Number
Sumber: Madcoms (2010)
Pilihan
Keterangan
Byte
Memberikan nilai integer (Bilangan Bulat) dari 0 sampai 225 dan tidak termasuk pecahan.
Decimal
Memberikan nilai dari -10E28 sampai 10E28 dengan ketelitian 28 digit dibelakang titik desimal.
Integer
Memberikan nilai integer (bilangan bulat) dari -32.768 sampai 32.768 dan tidak termasuk pecahan.
Long Integer
Memberikan nilai integer dari -2.147.483.648 sampai 2.147.483.648 dan tidak termasuk pecahan.
Single
Memberikan nilai bilangan nyata (bilangan yang mungkin memiliki pecahan terkecil) dengan ketelitian sampai 7 digit  desimal, yang dimulai dari -3.402823E38 sampai -1.401298E45 untuk nilai negatif dan 1.401298E45 sampai 3.402823E38 untuk nilai positif.
Double
Memberikan nilai bilangan nyata (bilangan yang mungkin memiliki pecahan terkecil) dengan ketelitian sampai 15 digit dibelakang titik desimal, yang dimulai dari -1.7200069313486231E308 sampai dengan -4.94065645841247E-324 untuk nilai negative dan 1.7200069313486231E308 sampai 4.94065645841247E-324 untuk nilai positif.

F.   Tinjauan Tentang Visual Studio 2010 Ultimate
1.      Sejarah
Menurut Kurniawan (2010) Sejarah Visual Basic 2010 berawal dari Visual Basic yang diturunkan  dari bahasa BASIC. Visual Basic terkenal sebagai bahasa pemograman yang mudah untuk digunakan terutama untuk  membuat aplikasi yang berjalan diatas platform Windows.
Pada tahun 90an, Visual menjadi bahasa pemograman yang saling popular dan menjadi pilihan utama untuk mengebangakan program berbasis Windows. Versi Visual Basic terakhir sebelum berjalan diatas .NET Framework adalah VB6 (Visual Studio 1998).
Visual Basic .NET dirilis pada bulan Februari tahun 2002 bersamaan dengan platform .NET, yaitu VB 2002 (VB7), VB 2005 (VB8), VB 2008 (VB9), dan yang terakhir adalah VB 2010 (VB10) yang dirilis bersamaan dengan Visual Studio 2010.
Selain Visual Basic 2010, Visual Studio 2010 juga mendukung beberapa bahasa lain, yaitu C#, C++, F# (bahasa baru untuk functional programming), IronPhyton, dan IronRuby (bahasa baru untuk dynamic programming).
2.      Memulai Visual Basic 2010
Pada saat Visual Basic 2010 pertama kali dijalankan sesudah proses instalasi berhasil, akan tampil halaman untuk memilih salah satu dari beberapa pengaturan yang disediakan.
Jika sudah terbiasa menggunakan VB6 atau VB.NET pada Visual Studio versi sabelumnya maka disarankan untuk memilih Visual Basic Development Setting karena pengaturannya sudah disesuaikan dengan kebiasaan programer Visual Basic.
Tampilan Visual Basic 2010 pada saat pertama kali dijalankan adalah seperti pada gambar dibawah ini:
Sumber: Kurniawan (2010)
Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: C:\Documents and Settings\Indra Febrian\My Documents\My Pictures\New Folder\New Picture (1).jpg
Gambar 2.5 Halaman StarUp
3.      Komponen Visual Basic 2010
Menurut Kurniawan (2010) Komponen-komponen Pemrograman Visual Basic 2010 berisi semua alat bantu yang diperlukan untuk membuat program-program.. Tampilan pertama saat Visual Basic dijalankan dapat dilihat pada gambar 2.6 berikut :
Sumber: Kurniawan (2010)
Toolbar
            Baris Menu         Jendela Form
            Toolbox              Tollbar Form                                          Solution Explorer
Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: C:\Documents and Settings\Indra Febrian\My Documents\My Pictures\New Folder\New Picture (2).jpg Jendela
                               Jendela ist                                                                 Properties
                                                              Taskbar Windows
Gambar 2.6 Tampilan Pertama Visual Basic 2010



a.      Jendela Utama (Main Windows)
Menurut Kurniawan (2010) Terdiri dari title bar (baris judul), menu bar, dan toolbar. Baris judul berisi nama proyek, mode operasi Visual Basic 2010 dan form yang aktif. Menu bar merupakan menu drop-down yang dapat mengontrol operasi dari lingkungan Visual Basic.
Toolbar berisi kumpulan gambar yang mewakili perintah yang ada di menu. Jendela utama juga menampilkan lokasi dari form yang relatif aktif terhadap sudut kiri atas layar (satuan ukurannya twips), juga lebar dan panjang dari form yang aktif. Gambar dari jendela utama dapat dilihat pada gambar 2.7 berikut:
Sumber: Kurniawan (2010)
Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: C:\Documents and Settings\Indra Febrian\My Documents\My Pictures\New Folder\New Picture (3).jpg
Gambar 2.7  Main Windows (Jendela Utama)
b.      Jendela Form (Form Windows)
Menurut Kurniawan (2010) Jendela Form adalah pusat dari pengembangan aplikasi Visual Basic 2010. Pada form ini akan diletakkan berbagai macam objek interaktif seperti teks, gambar, tombol-tombol perintah, scrollbar, dan sebagainya.




Gambar Jendela Form dapat dilihat pada gambar 2.8 berikut:
Sumber: Kurniawan (2010)
Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: C:\Documents and Settings\Indra Febrian\My Documents\My Pictures\New Folder\New Picture (4).jpg
Gambar 2.8 Form Windows (Jendela Form)
c.       Project Windows (Solution Explorer)
Menurut Kurniawan (2010) Project Windows adalah jendela yang menampilkan daftar form dan modul proyek. Projek merupakan kumpulan dari modul form, modul class, modul standar, dan file sumber yang membentuk suatu aplikasi. Dapat dilihat pada gambar 2.9 berikut :
Sumber: Kurniawan (2010)
Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: C:\Documents and Settings\Indra Febrian\My Documents\My Pictures\New Folder\New Picture (5).jpg
Gambar 2.9 Solution Explorer

  1. Toolbox
Menurut Kurniawan (2010) Toolbox adalah sebuah kotak piranti yang mengandung semua objek atau kontrol yang dibutuhkan untuk membentuk suatu program aplikasi. Kontrol adalah suatu objek yang akan menjadi interface antara program aplikasi dengan usernya, dan kesemuanya harus diletakkan didalam jendela form. Seperti terlihat pada gambar 2.10 halaman berikut:
Sumber: Kurniawan (2010)
Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: C:\Documents and Settings\Indra Febrian\My Documents\My Pictures\New Folder\New Picture (6).jpg
Gambar 2.10  Toolbox

e.       Jendela Properti (Properties Windows)
Menurut Kurniawan (2010) Jendela Properti (Properties Windows) Berisi daftar struktur setting properties yang digunakan pada sebuah objek terpilih. Kotak drop-down pada bagian atas jendela berisi daftar semua objek pada form yang aktif. Ada dua tab tampilan: Alphabetic (urut abjad) dan Categorized (urut berdasarkan kelompok). Di bagian bawah kotak terdapat properties dari objek terpilih. Berikut gambar 2.11 dari jendela properties:
Sumber: Kurniawan (2010)
Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: C:\Documents and Settings\Indra Febrian\My Documents\My Pictures\New Folder\New Picture (7).jpg
Gambar 2.11 Jendela Properties
f.       Jendela Kode (Code Windows)
Menurut Kurniawan (2010) Jendela Kode (Code Windows) Adalah salah satu jendela yang penting didalam Visual Basic. Jendela ini berisi kode-kode program yang merupakan instruksi-instruksi untuk aplikasi Visual Basic 2010.
Jendela Kode (Code Windows) dapat dilihat pada gambar 2.12 berikut ini:
Sumber: Kurniawan (2010)
Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: C:\Documents and Settings\Indra Febrian\My Documents\My Pictures\New Folder\New Picture (8).jpg
Gambar 2.12  Jendela Kode
g.      Event
Menurut Juanita (2009) Event merupakan suatu kejadian yang akan diterima oleh suatu objek. Event yang diterima oleh objek berfungsi untuk menjalankan kode program yang ada di dalam objek tersebut.
Private Sub nilai( )
Baris kode program diatas menunjukkan penggunaan Ev ent Click pada Button1, yang mempunyai arti apabila objek Button1 di klik maka kode program yang terletak dibawah baris kode program tersebut akan dijalankan.
h.      Method
Menurut Juanita (2009) Method adalah suatu kumpulan perintah yang memiliki kegunaan yang sama dengan fungsi atau sebuah prosedur, tetapi perintah-perintah tersebut sudah disediakan dalam suatu objek.
i.        Module
Menurut Juanita (2009) Module hampir sama fungsinya dengan form, tetapi module tidak berisi objek dan bentuk standar, dan module berisi kode program atau prosedur yang dapat digunakan oleh program aplikasi.
4.      Struktur Program Visual Basic 2010
Menurut Juanita (2009) Secara umum struktur program Visual Basic 2010 terdiri dari dua bagian yaitu bagian deklarasi program dan bagian pernyataan program
a.      Bagian Deklarasi
Menurut Juanita (2009) Bagian ini adalah bagian yang berfungsi untuk meletakkan semua deklarasi data yang akan digunakan.
Secara umum kata cadangan yang merupakan bagian dari deklarasi adalah : Dim, Public, Private, Const dan Type.
1)      Deklarasi Dim atau Dimension
Adalah kata cadangan yang sering dipakai untuk mendeklarasikan variabel yang akan digunakan dalam Visual Basic. Pendeklarasian dengan pernyataan. Dim berlaku pada program module, program dan sub program. Berikut contoh penulisan deklarasi Dim:
   Dim nama_variabel As tipe_data
2)      Public merupakan pernyataan yang menggantikan pernyataan global dalam Visual Basic. Public merupakan pernyataan level module, artinya pernyataan ini pada dasarnya dideklarasikan pada sebuah module. Adapun bentuk penulisan deklarasi public adalah:
Public nama_variabel As tipe_data

3)      Deklarasi Private
Private menyatakan bahwa semua variabel yang dideklarasikan oleh pernyataan ini berlaku secara khusus (private). Pernyataan private merupakan pernyataan level sub-program, artinya pernyataan ini pada dasarnya dideklarasikan pada sub-program. Adapun bentuk penulisannya adalah:
            Private nama_variabel As tipe_data
4)      Deklarasi Const atau Constanta
Deklarasi ini sering dipakai untuk memberikan harga konstanta pada suatu variabel. Const merupakan pernyataan level module, artinya pernyataan ini pada dasarnya sering dipadukan dengan pernyataan public dan private. Adapun bentuk penulisan deklarasi const adalah:
      Public/Private nama_variabel As tipe_data=ekspresi_variabel
5)      Deklarasi Type
Type digunakan pada bagian deklarasi untuk mendefenisikan tipe data terdefenisi. Dimana type data ini mengandung sutu atau lebih dari suatu type data. Adapun bentuk dari penulisan deklarasi type adalah:
            Private/Publilc Type nama_variabel
                        Nama_elemen (Var_subscript) As tipe_data
            End Type

b.      Bagian Pernyataan
Menurut Juanita (2009) Program pada bagian ini ditulis pada jendela kode, jendela modul maupun jendela sub-program. Program pada bagian ini dapat memuat semua pemrograman pengendali saat event driven programming yang merupakan salah satu kelebihan pada Visual Basic.
5.      Tipe Data Pemograman Visual Basic 2010
Menurut Juanita (2009) Sebelum memulai pemrograman dengan Visual Basic, maka ada baiknya terlebih dahulu mengenal tipe data yang dipakai dalam Visual Basic. Cakupan tipe data dalam Visual Basic dapat dilihat pada table 2.7:
Tabel 2.7  Tipe-tipe Data Visual Basic 2010
Sumber: Juanita (2009)