BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
|
Bakat atau kemampuan khusus sebagai
potensi yang dimiliki individu siswa perlu sekali digali agar tampil dan dapat
diaplikasikan dengan tepat sesuai dengan bidangnya. Hal ini penting sekali
diterapkan umumnya dalam program layanan bimbingan di sekolah, yaitu untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan kemampuan individu siswa agar siswa mampu
memahami dirinya terutama bakat-bakatnya. Dengan itu siswa dapat membuat
perencanaan dan keputusan karirnya di masa depan. (Drs. Dewa Ketut Sukardi., 1997).
Bakat adalah
merupakan suatu kondisi atau suatu kualitas yang dimiliki individu yang
memungkinkan individu itu untuk berkembang pada masa mendatang. Salah satu cara
untuk mengungkap potensi individu adalah dengan cara melakukan tes psikologis
atau lebih dikenal sebagai psikotes. Tes dapat berbentuk tertulis, visual, atau
evaluasi secara verbal yang teradministrasi untuk mengukur fungsi kognitif dan
emosional. (Drs. Dewa Ketut Sukardi.,
1997).
Tes
psikologi bakat hanya
dapat dilakukan oleh orang, pihak dan instansi tertentu. Salah satunya adalah
Unit Pelaksana Teknis Layanan Bimbingan dan Konseling (UPT-LBK) STAIN
Batusangkar. UPT-LBK STAIN Batusangkar merupakan suatu unit pelayanan dalam memberikan dukungan
pengembangan diri mahasiswa dan masyarakat pengguna untuk berkembang secara
optimal dan mandiri. Unit ini memiliki
berbagai kegiatan yang dilakukan untuk mendukung pengembangan bakat siswa. Salah satu kegiatannya adalah
Berupaya melakukan Pengolahan data tes psikologi bakat siswa pada sekolah-sekolah
di Sumatera Barat.
Untuk
melakukan tes Psikologi bakat suatu sekolah harus melakukan beberapa tahap
pemprosesan. Tahap pertama adalah memberikan surat rekomendasi atau pendaftaran
ke Unit Pelaksana Teknis Bimbingan dan Konseling (UPT–LBK) STAIN Batusangkar. Kemudian sekolah bersangkutan
menunggu beberapa waktu untuk menunggu
konfirmasi dari UPT-LBK STAIN Batusangkar hingga dilakukan tes psikologi bakat di
sekolah tersebut. Setelah dilakukannya tes maka UPT-LBK STAIN Batusangkar
melakukan pengolahan data hasil tes siswa.
Cara mengolah data hasil tes
ini UPT-LBK
STAIN Batusangkar telah menggunakan sistem komputer yaitu dengan menggunakan
bantuan microsoft excel.
Namun masih terdapat beberapa kelemahan dari sistem ini, salah satunya
adalah pengolahan data yang memakan
waktu yang cukup lama sehingga hasil laporan
tes psikologi terlambat di serahkan ke sekolah.
Berangkat dari permasalahan di atas penulis mencoba
merancang sistem informasi pengolahan data tes psikologi bakat dengan memberi judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
TES PSIKOLOGI BAKAT PADA UPT-LBK STAIN BATUSANGKAR”.
B. Identifikasi
Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah yang penulis paparkan diatas maka penulis dapat mengidentifikasikan
masalah yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut :
1. UPT-LBK STAIN Batusangkar harus mengentrikan data siswa satu per satu untuk mengolah hasil tes psikologi siswa
2. Keterbatasan sistem dalam memberikan informasi atau
laporan karena masih menggunakan Microsoft Excel.
3. Proses Pengolahan datanya yang memakan waktu yang cukup lama sehingga memperlambat diserahkannya laporan hasil tes ke pada siswa.
C. Batasan
Masalah
Berdasarkan permasalahan
yang ada pada UPT-LBK STAIN Batusangkar dan mengingat keterbatasan waktu, maka
penulis membatasi permasalahan yang dibahas
yaitu data siswa, data penguji, data sekolah serta data UPT-LBK STAIN
Batusangkar.
D. Rumusan
Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah ditentukan
maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut : “sistem informasi tes
bagaimanakah yang dibutuhkan untuk layanan bimbingan Konseling oleh UPT-LBK
STAIN Batusangkar dalam pengolahan data hasil tes psikologi bakat ?”
E. Tujuan
Penelitian
Dalam
penyusunan tugas akhir ini penulis mengadakan penelitian dengan mengumpulkan
data-data yang berhubungan dengan masalah proses hasil tes psikolgi bakat, dengan tujuan :
a. Merancang sebuah sistem informasi pengolahan hasil
tes psikologi
bakat yang dapat mempercepat
kerja pada UPT-LBK STAIN Batusangkar.
b. Untuk kedepannya diharapkan agar pihak UPT-LBK
STAIN Batusangkar dapat memberikan
pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
c. Membantu pihak UPT-LBK STAIN Batusangkar dalam
pelayanan kepada masyarakat, serta dapat memudahkan kerja pegawai dalam
pengolahan hasil tes Psikologi bakat.
F.
Kegunaan Penelitian
Adapun
kegunaan / manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
a. Implementasi dan pengembangan ilmu yang telah
Penulis dapatkan selama masa kuliah.
b. Dapat memberikan sumbangan pikiran untuk UPT-LBK
STAIN Batusangkar.
c. Tambahan referensi bagi pembaca yang akan melakukan
penelitian lebih lanjut.
d. Memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Program Diploma
III (D.3) Manajemen informatika STAIN Batusangkar.
G. Metodelogi
Penelitian
Dalam penulisan ini Penulis menggunakan
beberapa metode antara lain :
1. Penelitian lapangan
Yang mana dalam penelitian ini penulis mendapatkan data langsung dari hasil peninjauan kelapangan dengan melakukan wawancara
dan interview langsung kepada Bapak Dian
Erhan Saputra, S.Psi., PSI. Sehingga diperoleh informasi atau penjelasan
mengenai masalah yang menjadi pembahasan pada UPT-LBK STAIN Batusangkar.
2. Penelitian labor
Yang mana dalam penelitian ini penulis melakukan pengolahan data dengan
menggunakan komputer sebagai alat bantu dalam pembuatan tugas akhir.
a. Hardware yang digunakan:
1. Processor AMD Turion(tm) 64
X2 TL-60 2.00 GHz.
2. Hardisk 300 GB.
3. Flashdisk 8 GB.
4. Printer.
b.
Software yang digunakan:
1.
Sistem Operasi Windows 7 Ultimate.
2.
Sistem Pengolah Data “Microsoft Word 2010”.
3.
Microsoft Visio 2010.
4.
Microsoft Visual Studio 2010 Ultimate.
5.
Microsoft Acces 2010.
3. Penelitian pustaka,
Yang mana penelitian ini dilakukan untuk mencari, mengumpulkan dan
mempelajari data dari buku-buku yang berhubungan dengan permasalahan yang
dibahas dalam penelitian ini, seperti teori tentang analisis tes psikologi,
sistem informasi, datebase dan lain-lain.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Gambaran
Umum
1.
Sejarah
Menurut
Dian Erhan Saputra (2013) Unit Pelaksana Teknis
Layanan Bimbingan dan Konseling (UPT-LBK) STAIN Batusangkar telah berdiri sejak adanya STAIN Batusangkar.
Eksistensi unit
pelaksana teknis layanan bimbingan dan konseling (UPT-LBK) STAIN Batusangkar
sangat urgensial sekali dalam membantu mahasiswa dalam mengembangan potensi
diri, pengentasan masalah, menyesuaikan
diri dengan kehidupan kampus dan kehidupan sosial di masyarakat serta dapat
membantu mahasiswa merelisasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi sehingga mahasiswa
memperoleh tri sukses, yaitu sukses akademik, sukses organisasi dan sukses
karir di masa depan.
Menurut
Dian Erhan Saputra (2013) Identifikasi
dan analisis terhadap berbagai faktor penunjang dan penghambat suksesnya
mahasiswa dalam menyelesaikan studi akademik mesti mendapat perhatian penuh
semua pihak, terutama unit terkait dan para pengambil kebijakan. Banyak faktor
yang menyebabkan kurang suksesnya mahasiswa menjalani dan menyelesaikan kuliah
tepat waktu. Faktor penyebab tersebut merentang mulai dari kelemahan prasyarat
penguasaan materi kuliah, kurang terampil dalam kuliah, tidak lengkapnya sarana
belajar, kondisi pribadi yang tidak mendukung sampai pada lingkungan
sosio-emosional yang kurang kondusif. Di tambah lagi dengan persoalan di luar
kuliah, seperti ketidakmampuan mahasiswa menentukan prioritas kegiatan antara
kuliah dan organisasi, kapan mereka aktif dan kapan non-aktif dari kepengurusan
organisasi. Hal ini berakibat terhadap
hasil studi yang diperoleh dan interval waktu penyelesaian studi.
Menurut
Dian Erhan Saputra (2013) Berdasarkan
beberapa kecenderungan sikap mental dan perilaku mahasiswa dan untuk menjawab
berbagai tantangan di atas, maka UPT-LBK berupaya untuk mengakomodir persoalan
tersebut dengan menyusun program kegiatan pelayanan konseling sebagai layanan khusus di luar proses perkuliahan untuk
membantu mahasiswa pengembangan potensi diri, pengentasan masalah dan
merelisasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi sehingga mahasiswa memperoleh tri
sukses, yaitu sukses akademik, sukses organisasi dan sukses karir di masa
depan.
2.
VISI
dan MISI
Landasan perumusan
visi dan misi Unit Pelaksana Teknis
Layanan Bimbingan dan Konseling (UPT-LBK) STAIN Batusangkar adalah Dasar
Standardisasi Profesi Konseling (Depdiknas, 2004) dan dilihat dalam konteks
perspektif pendidikan dan kehidupan masyarakat akademik khususnya dan
masyarakat pengguna secara menyeluruh dan komprehensif.
a.
Paradigma UPT-LBK
mengupayakan pelayanan bantuan konseling
dengan pendekatan psiko – edukasi - religius dalam bingkai budaya.
b.
UPT-LBK merupakan unit
pelayanan profesional dalam mengembangkan potensi diri pribadi dan pengentasan
masalah dengan mementingkan terpenuhinya
kebutuhan dan kebahagiaan pengguna khususnya mahasiswa di perguruan tinggi.
c.
UPT-LBK sebagai unit
pelayanan profesi harus mampu memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan
khususnya serta kehidupan masyarakat luas. Visi UPT-LBK tidak hanya sebatas
pelayanan pada setting perguruan tinggi, melainkan juga pada setting yang lebih
luas di masyarakat (misalnya, sekolah/madrasah, instansi pemerintah/swasta,
dunia usaha dan industri, LSM, dll).
d.
Pandangan terhadap
manusia khususnya mahasiswa dalam konteks prguruan tinggi dilihat dari
perspektif psikilogis, segi potensi dan keunikan mahasiswa, yang membedakannya
dari perspektif pelayanan medis/klinis yang cenderung melihat dari sudut
patologi.
e.
UPT-LBK sebagai unit
pelayanan profesi senantiasa berkembang
selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta
tuntutan masyarakat akademik dan profesional, sehingga mampu memberikan
kontribusi yang signifikan bagi dunia pendidikan khususnya di perguruan tinggi
dan masyarakat luas umumnya.
Berdasarkan dasar pemikiran tersebut di atas maka;
Visi UPT-LBK STAIN Batusangkar adalah “menjadi unit pelayanan unggul dalam memberikan dukungan pengembangan diri
mahasiswa dan masyarakat pengguna untuk berkembang secara optimal dan mandiri”.
Sejalan
dengan visi yang dirumuskan di atas, maka misi UPT-LBK difokuskan kepada:
1.
Misi Pendidikan; yaitu membimbing
mahasiswa dan warga masyarakat pengguna melalui pelayanan konseling dalam upaya
pengembangan potensi diri dan pembiasaan perilaku efektif religius dalam
kehidupan sehari-hari.
2.
Misi Pengembangan; yaitu memfasilitasi
pengembangan potensi diri mahasiswa dan pemenuhan kebutuhan masyarakat pengguna
melalui kegiatan-kegiatan individual, kelompok dan sejenisnya.
3. Misi Pengentasan Masalah;
yaitu pemberian pelayanan konseling dalam membantu pengentasan masalah
mahasiswa dan masyarakat pengguna yang mengacu kepada kehidupan akademik dan
lingkungan sosial yang efektif.
3.
Tugas
Pokok dan Fungsi
a.
Tugas Pokok
Tugas pokok UPT-LBK adalah melaksanakan
pelayanan konseling yang mendukung terlaksananya fungsi-fungsi konseling.
Secara garis besar tugas pokok tersebut dapat dikelompokkan ke dalam lima
kategori kegiatan pelayanan berikut:
1) Kegiatan
pelayanan konseling yang mendukung terfasilitasinya pemahaman diri mahasiswa
dan pengguna layanan;
2) Kegiatan
pelayanan konseling yang mendukung upaya pencegahan masalah mahasiswa dan pengguna layanan;
3) Kegiatan
pelayanan konseling yang mendukung terentasnya masalah mahasiswa dan pengguna
layanan;
4)
Kegiatan
pelayanan konseling yang mendukung pemeliharaan dan pengembangan potensi diri
mahasiswa dan pengguna layanan;
5)
Kegiatan
pelayanan konseling yang mendukung fungsi advokasi terhadap mahasiswa dan
pengguna layana.
b.
Fungsi UPT-LBK
Menurut
Dian Erhan Saputra (2013) UPT-LBK mengemban sejumlah fungsi yang hendak
dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatannya untuk semua klien atau pengguna
layanan. Fungsi-fungsi tersebut adalah:
1)
Fungsi Pemahaman; yaitu
UPT-LBK sebagai unit pelayanan berupaya menghasilkan pemahaman tentang sesuatu
bagi pihak-pihak tertentu sesuai dengan kebutuhan individu/mahasiswa atau
kelompok yang mendapatkan pelayanan. Pemahaman itu meliputi; pemahaman tentang
potensi diri, lingkungan, dan berbagai informasi yang diperlukan mahasiswa dan
masyarakat pengguna lainnya.
2) Fungsi Pencegahan;
yaitu UPT-LBK menciptakan kondisi bagi tercegahnya dan/atau terhindarnya
mahasiswa atau kelompok yang mendapat pelayanan dari berbagai permasalahan yang
menimbulkan kesulitan dan kerugian bagi dirinya dan orang lain.
3) Fungsi Pengentasan;
yaitu UPT-LBK menciptakan kondisi bagi terentaskannya dan/atau teratasinya
berbagai masalah dalam kehidupan kampus dan masyarakat pengguna yang mengganggu
pengembangan potensi diri mahasiswa dan pihak yang mendapat layanan.
4) Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan;
yaitu UPT-LBK mewujudkan terpelihara dan berkembangnya berbagai potensi diri
mahasiswa dan kondisi positif individu dan/atau kelompok yang mendapat
pelayanan.
5) Fungsi Advokasi;
yaitu UPT-LBK melakukan kondisi pembelaan terhadap pengingkaran atas hak-hak
dan/atau kepentingan pendidikan dan perkembangan yang dialami klien dan/atau
pengguna layanan konseling.
- Kegiatan
UPT - LBK STAIN Batusangkar
Menurut
Dian Erhan Saputra (2013) Pelaksanaan tugas-tugas pokok di atas dieksplisitkan
ke dalam berbagai bentuk kegiatan konkrit di antaranya adalah sebagai berikut:
a.
Kegiatan
Pengelolaan
Kegiatan pengelolaan yang dilaksanakan adalah;
1)
Penataan
administrasi unit;
2)
Penyusunan/perencanaan
program pelayanan;
3)
Pelaksanaan
program yang sudah direncanakan;
4)
Evaluasi proses
dan hasil pelayanan;
5)
Kegiatan tindak
lanjut;
6)
Pelaporan
kegiatan.
b.
Kegiatan
Administrasi BK
1)
Pengolahan
data hasil belajar dan data pribadi mahasiswa STAIN Batusangkar tahun
2010/2011;
2)
Pengolahan
data tes psikologi siswa pada sekolah-sekolah di Sumatera Barat.
4.
Kegiatan
Pelayanan
Kegiatan pelayanan yang dilaksanakan adalah sebagai
berikut:
1)
Pelayanan konseling individual bagi mahasiswa;
2)
Pelayanan
bimbingan kelompok bagi mahasiswa;
3)
Pelayanan
konseling kelompok bagi mahasiswa;
4)
Pelayanan
tes psikologi bagi Civitas academis STAIN Batusangkar;
5)
Pelayanan
tes psikologi bagi masyarakat umum / siswa.
5.
Kegiatan
Kolaborasi Profesional
UPT-LBK
dalam menjalankan tugas-tugas pelayanan tertentu melakukan kerjasama dengan
profesi sejenis lainnya. Kerjasama ini dapat diwadahi dalam sebuah tim,
misalnya dalam tim penanggulangan musibah pasca trauma dan konseling
keagamaan yang diselenggarakan pemerintah daerah.
6.
Kegiatan
Keorganisasian
UPT-LBK sebagai unit pelayanan profesi,
anggota/tenaganya tergabung dalam organisasi profesi (dalam hal ini Asosiasi
Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) dan Himpunan Psikologi Indonesia (
HIMPSI) Sumatera Barat dan Cabang Kabupaten Tanah Datar. Tenaga profesi
konseling pada UPT-LBK diharapkan secara aktif berperan di dalam organisasi
profesi untuk kepentingan dirinya
sebagai tenaga profesi dan kepentingan lembaga dalam rangka meningkatkan
profesionalitas pelayanan profesi kepada mahasiswa dan pengguna layanan
konseling lainnya.
5.
Struktur Organisasi sebagai berikut :
Sumber : Dian
Erhan Saputra (2013)
Gambar 2.1 Struktur Organisasi UPT-LBK STAIN BATUSANGKAR
B.
Konsep Dasar Sistem Informasi
1. Sistem
a.
Pengertian Sistem
Kata sistem
dalam bahasa ingrris berarti system.
Menurut Faisal (2008) dalam buku yang berjudul “Sistem Informasi
Manajemen Jaringan” sebagai berikut:
Menurut L. Ackof sistem adalah setiap
kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam
keadaan saling tergantung satu sama lainnya.
Sedangkan menurut Ludwig Von Bartalanfy
sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi
di antara unsur-unsur tersebut dengan lingkungannya.
Sedangkan menurut Anatol Raporot sistem
adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.
Menurut Hassan (2003) Dalam Kamus
Inggris-Indonesia, System berarti
susunan atau cara.
Sedangkan menurut Fathansyah (2007)
dalam buku yang berjudul “Basis Data” menyatakan bahwa suatu sistem adalah
sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional
(dengan satuan fungsi/tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara
bersama-sama bertujuan untuk mem enuhi suatu proses/pekerjaan tertentu.
Dari beberapa pengertian sistem di atas
dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan elemen-elemen atau
komponen-komponen atau subsistem-subsistem yang saling berhubungan membentuk
suatu kesatuan hingga tujuan atau sasaran tersebut tercapai.
b.
Karakteristik
Sistem
Menurut
Faisal (2008) Karakteristik atau Sifat dari Sistem adalah sebagai berikut:
1) Komponen (Component)
Komponen mutlak diperlukan karena merupakan sub sistem dari pada Sistem.
2) Batasan (Boundary)
Sistem yang dibangun perlu ada batasan yang jelas
supaya tujuan dari sistem dapat dicapai. Bila batasan sistem tidak jelas maka
tujuan sistem akan tidak jelas dan tidak akan sesuai dengan target yang
diinginkan.
3) Lingkungan (Environment)
Lingkungan sistem sangat dibutuhkan untuk
kelangsungan kinerja sistem yang dibangun, bila tidak dijaga bias mempengaruhi
sistem.
4) Penghubung (Interface)
Penghubung atau antar muka diperlukan untuk menghubungkan sistem dengan
sub sistem pembentuknya.
5) Masukan (Input)
Data mentah yang didapat perlu diinputkan kedalam
penyimpanan data yang sudah disiapkan setelah diolah sedemikian rupa.
6) Keluaran (Output)
Suatu sistem tidak dapat dikatakan selesai dibuat bila tidak ada hasil,
baik berupa file atau cetakan yang diharapkan.
7) Proses (Process)
Suatu sistem bias dikatakan telah melakukan aktifitasnya bila terjadi
proses yang mengubah input menjadi output n\yang diharapkan
8) Penyimpanan (Storage)
Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara komponen tersebut
kerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda
dari berbagai data yang sama.
9) Adanya Tujuan (Result)
Sistem tanpa
tujuan yang pasti akan menjadi sia-sia.
c.
Pengelompokan Sistem
Menurut Faisal (2008) Sistem dikelompokkan
bertujuan untuk mempermudah mengetahui sistem apa yang akan dibangun. Sistem
yang telah dikelompokkan akan membantu pengguna dalam mengoperasikan sistem
tersebut.
Menurut Faisal (2008) Sistem dikelompokkan kedalam:
1)
Sistem alamiah (natural system)
dan sistem buatan manusia (human made
system)
Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena proses alam dan
tidak terdapat campur tangan manusia (contoh: terjadninya pergantian siang dan
malam). Sedangkan sistem buatan
manusia dirancang dan diciptakan oleh manusia (contohnya sistem informasi).
2) Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)
Sistem tertutup adalah sistem yang bekerja tidak
berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem
yang berhubungan dengan lingkungan luarnya untuk melakukan proses dalam
mendapatkan output.
3) Sistem abstrak (abstract
system) dan sistem fisik (physical
system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik (contoh: sistem filsafat). Dan sistem fisik
merupakan sistem yang ada secara fisik (contoh: sistem tranfortasi).
4) Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilisticsystem)
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang
dapat diprediksi. Interaksi dengan bagian-bagianya dapat dideteksi dengan
pasti, sehingga keluaran sistem dapat diramalkan. Sedangkan sistem tak tentu
adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probalitas.
2. Informasi
a.
Pengertian Informasi
Informasi
dalam bahasa Inggris berarti Information.
Menurut Hassan (2003) Dalam Kamus
Inggris-Indonesia, Information
berarti: penerangan, pemberitahuan. Menurut Faisal (2008) Informasi adalah data
yang telah diolah dan siap digunakan oleh pengambil keputusan. Dalam pengolahan
sistem dibutuhkan data-data yang telah diolah untuk dijadikan dasar dalam
mengambil keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk
jamak dari bentuk tunggal dantum atau data item. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata.
Sedangkan
menurut Jogiyanto (2005) Informasi dapat di defenisikan data yang diolah
menjadi bentuk yang leih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Dari
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sumber informasi adalah data. Data
belum menunjukkan sesuatu yang bisa dipahami, karenanya harus diproses terlebih
dahulu. Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi lebih berguna
bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan
dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.
Pengolahan
data menjadi suatu informasi dapat digambarkan sebagai sebuah siklus yang
berkesinambungan sebagai berikut: Sumber: Jogiyanto (2005)
Gambar 2.2 Siklus Informasi
b.
Jenis Informasi
Menurut
Faisal (2008) Jenis-jenis Informasi yang dioperasikan itu adalah sebagai
berikut:
1) Informasi yang Relevan
Dalam mengelola informasi harus sesuai dengan
kenyataan dan sesuai dengan kondisi yang ada serta sesuai dengan yang
diharapkan baik oleh pemakai maupun oleh pengambil keputusan.
2) Informasi yang Mempunyai Nilai
Informasi yang dihasilkan hendaknya mempunyai suatu
nilai yang berharga.
3) Informasi yang Dapat Dipercaya
Informasi yang disajikan harus sesuai dan bias
dipertanggung jawabkan sehingga informasi tersebut bias dipercaya oleh pemakai.
4) Informasi Berdasarkan Waktu
Informasi yang disampaikan juga harus berdasarkan
waktu yang tepat dan sesuai dengan informasi yang disampaikan.
5) Informasi Sasaran
Informasi yang disampaikan harus sesuai dengan
sasaran yang hendak dicapai. Sangat disayangkan apabila informasi yang
disampaikan tidak tepat sasaran, hal ini akan berakibat sia-sia.
6) Informasi yang Tepat Waktu
Informasi yang tepat waktu merupakan informasi yang disampaikan secar on time dan sesuai dengan perencanaan yang telah
dibuat.
3.
Sistem Informasi
a. Pengertian
Sistem Informasi
Menurut Faisal (2008) Sistem Informasi dibuat untuk
mengahasilkan informasi yang berkualitas. Sistem Informasi adalah suatu sistem
manajemen organisasi baik secara manajerial maupun secara strategis dalam
menyediakan laporan yang diperlukan kepada pihak luar.
Menurut
Faisal (2008) semua Sistem Informasi memiliki kegiatan utama, yaitu :
a. Menerima data sebagai masukan (input)
b. Melakukan pemrosesan dengan mengerjakan
perhitungan, penggolongan, unsur data, dan pemutakhiran (updating)
c. Memperoleh informasi sebagai keluaran (output)
Dengan demikian, Sistem Informasi berdasarkan konsep (input-proses
output) dapat dilihat pada gambar berikut: Faisal (2008)
Gambar 2.3 Konsep Sistem Informasi
b.
Komponen Sistem Informasi
Menurut Faisal (2008) Sistem Informasi terdiri dari komponen/blok, yaitu:
1) Model (Model)
Merupakan komponen pembentuk
kerangka dasar dari suatu informasi secara utuh.
2) Basisdata (Database)
Merupakan komponen pendukung
informasi yang biasanya dikelola oleh program penyimpanan.
3)
Masukan (Input)
Meliputi metode-metode dan
media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dapat berupa dokomen-dokumen
dasar.
4) Keluaran (Output)
Komponen keluaran berupa data-data yang siap
disajikan seperti dokumen output dan informasi yang berkualitas.
5) Teknologi (Technology)
Merupakan bagian komponen
informasi yang sangat mendukung kelancaran dan kecepatan penyajian informasi,
yang mana berfungsi untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
6) Kendali (Controls)
Meliputi
masalah pengendalian terhadap operasional sistem yang berfungsi mencegah dan
menangani kesalahan/kegagalan sistem.
4.
Perancangan Sistem Informasi
a.
Pengertian Perancangan Sistem
Menurut Adi Nugroho (2005) perancangan
sistem adalah tahap awal dimana pendekatan awal untuk menyelesaikan/memecahkan
masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan itu.
Menurut Jogiyanto
(2005)
Perancangan Sistem adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan sistem yang
utuh dan berfungsi.
Jadi, Peracangan Sistem merupakan cara
bagaimana mengorganisasikan sistem ke dalam subsistem-subsistem, setra alokasi
subsistem-subsistem ke komponen-komponen perangkat keras, perangkat lunak,
serta prosedur-prosedur.
b. Sasaran Perancangan Sistem
Menurut Jogiyanto (2005) tujuan yang akan dicapai dalam perancangan suatu
sistem adalah:
1)
Perancangan sistem harus berguna,
mudah dipahami dan nantinya mudah
digunakan.
2)
Untuk memenuhi kebutuhan kepada
pemakai sistem.
3)
Perancangan sistem harus efisien
dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan data transaksi manajemen dan
mendukung keputusan yang diambil oleh pihak manajemen.
4)
Perancangan sistem harus dapat
mendukung tujuan utama perusahaan.
5)
Perancangan sistem harus dapat
mempersiapkan rancangan bangunan yang terinci untuk masing-masing komponen dari
sistem informasi.
C. Alat Bantu Perancangan Sistem
Untuk dapat melakukan langkah-langkah pengembangan sistem sesuai dengan
metologi pengembangan
sistem yang terstruktur, maka dibutuhkan alat dan teknik untuk melaksanakannya.
Alat-alat yang digunakan dalam suatu perancangan system umumnya berupa gambar dan
diagram.
Adapun alat
bantu yang digunakan dalam perancangan sistem yang akan digunakan dalam
penulisan adalah:
1. Aliran Sistem Informasi (ASI)
Menurut Jogiyanto (2005) Aliran sistem informasi disebut juga bagan alir (flowchart). Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedure
secara logika.
ASI merupakan
bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini
menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada didalam sistem. ASI
menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.
Simbol-simbol yang umum digunakan
sebagai berikut :
Tabel 2.1.
Simbol Aliran Sistem Informasi
Sumber: Jogiyanto: (2005)
2. Data Flow
Diagram (DFD)
Menurut Jogiyanto (2005) Diagran Arus Data (Data Flow Diagram) merupakan alat yang
digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (Structured Analysis and design). DFD
dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan struktur yang jelas. Lebih
lanjut DFD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.
DFD sering
digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang
akan dikembangkan. DFD merupakan gambaran sistem secara logikal. Namun gambar
tersebut tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data
atau organisasi file. Keuntungan DFD adalah memudahkan pemakai yang kurang
menguasai bidang komputer untuk menguasai sistem yang akan dikerjakan atau
dikembangkan. Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam DFD adalah:
Tabel 2.2. Simbol Data
Flow Diagram (DFD)
Sumber: Jogiyanto (2005)
Menurut Jogiyanto (2005) aturan umum dalam penggambaran Data Flow Diagram :
a)
Tidak boleh menghubungkan eksternal entity dengan eksternal entity lainnya secara langsung
b)
Tidak boleh menghubungkan secara langsung antara
data store dengan data store lainnya
c)
Tidak boleh menghubungkan data store dengan eksternal
entity secara langsung
d)
Suatu proses harus menerima arus data dan
menghasilkan arus data
e)
Proses harus mempunyai nama dan nomor.
3.
Entity Relationship Diagram
(ERD)
Menurut Nugroho (2004) Entity
Relationship diagram (ERD) adalah diagram yang memperlihatkan
entitas-entitas yang terlibat dalam suatu sistem serta hubungan-hubungan (relation) antar entitas tersebut.
Simbol-simbol
yang digunakan dalam Entity Relationship
Diagram sebagai berikut :
Tabel
2.3 Simbol Entity Relationship Diagram
Sumber: Nugroho
(2004)
Menurut
Nugroho (2004) Bagian dari Entity Relationship Diagram (ERD) adalah:
a)
Entity adalah objek yang dapat didefinisikan secara unik dengan objek lainnya.
b)
Attribut yaitu karakteristik dari entity
yang menyediakan penjelasan detail tentang entity
tersebut
c)
Relationship atau hubungan yang terjadi antara satu entity dengan entity lainnya.
4. Program
Flowchart
Program Flowchart atau Bagan Alir Program
menurut Jogiyanto (2005) merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci
langkah-langkah dari proses program. Program Flowchart dibuat dengan menggunakan simbol-simbol sebagai berikut:
Tabel 2.4 Simbol Program Flowchart
Sumber: Jogiyanto (2005)
5. Normalisasi
Menurut Jogiyanto (2005) “Normalisasi adalah proses untuk
mengorganisasikan file untuk
menghilangkan grup elemen yang berulang-ulang”. Sedangkan Menurut Prayudi
(2006) Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang
memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang
tidak lagi memiliki masalah tersebut. Masalah tersebut biasanya merupakan suatu
ketidakkonsistenan (tidak normal) apabila dilakukan penghapusan (delete),
pengubahan (update) dan pembacaan (retrieve) pada suatu basis data.
Menurut Simarmata dan paryudi (2006) dalam buku yang berjudul “ Basis Data”
Normalisasi adalah Bagian perancangan basis data yang
berkaitan dengan model data relational untuk mengorganisasi himpunan data
dengan ketergantungan dan keterkaitan yang tinggi atau erat. Sebuah Basisdata
dapat dikatakan baik, jika setiap tabel yang menjadi unsur pembentuk basisdata
tersebut telah berada dalam keadaan baik atau normal.
Dari defenisi diatas, dapat disimpulkan bahwa:Normalisasi adalah suatu
proses yang digunakan untuk menentukan pengelompokan atribut-atribut dalam
sebuah relasi sehingga diperoleh relasi yang mengandung redudansi sesedikit
mungkin, memungkinkan baris-baris dalam relasi disisipkan, dimodifikasi, dan
dihapus tanpa menimbulkan kesalahan atau ketidakkonsistenan menurut.
Bentuk
Normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh
tabel-tabel tersebut pada level-level normalisasi. Ada macam-macam bentuk
normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk normal pertama,
bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga.
Menurut
Prayudi (2006) Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Bentuk tidak normal
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan
disimpan, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data
tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya.
b.
Bentuk normal
pertama
Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama
(1NF) bila setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa
nama kolom yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak
perlu ada indeks dalam memberi nama kolom).
c.
Bentuk normal kedua
Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua (2NF)
jika tabel berada dalam bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci primer
tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung
sepenuhnya terhadap kunci primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai
sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama.
d.
Bentuk normal
ketiga
Suatu tabel berada dalam bentuk normal
ketiga (3NF) jika tabel berada dalam bentuk normal kedua, setiap kolom
bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap
kunci primer.
D. Database
Menurut Wiljayanto (2000) Database merupakan kumpulan data tentang suatu
benda atau kejadian yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang
lainnya.
Konsep Database
merupakan suatu integrasi logis dari catatan-catatan file. Tujuan dari database
ini adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi data program.
Program mengacu pada table untuk mengakses data.
Jika
kita ingin membuat suatu program manajemen database,
kita memerlukan file database yang akan diproses. File database dibuat hanya satu kali dan
tidak perlu langsung diisi recordnya. Selanjutnya file database diproses lewat program. Untuk membuat file database digunakan program Visual
Data Manager (VisData) atau program lain seperti Microsoft Access 2010, Microsoft
SQL Server 2008.
E. Mengenal Elemen Dasar
Microsoft Access 2010
Madcoms (2010) Microsoft Access merupakan program database yang
cukup popular dan banyak digunakan saat ini. Ini dikarenakan Microsoft
Access lebih mudah dalam mengolah berbagai jenis database serta hasil akhir
yang berupa laporan dengan tampilan desain yang lebih menarik. Dalam MS-Access 2010, akan ditemukan tampilan
yang sedikit berbeda dengan versi sebelumnya, dengan pengoperasian yang lebih
mudah namun tidak mengubah fungsi dan keefktifannya.
1.
Memulai Microsoft Access 2010
Setelah
menjalankan MS-Access 2010,
maka akan ditampilkan Backstage View
seperti pada Gambar 2.4 Backstage View
merupakan jendela awal dan fitur terbaru dari MS-Access 2010. Pada Jendela awal Microsoft Access 2010 ini, kita dapat membuka lembar kerja MS-Access dengan membuat atau membuka
database.
Sumber: Madcoms (2010)
Gambar 2.4 Jendela
program Microsoft Access 2010
2. Komponen Microsoft Acces 2010
Menurut Madcoms (2010) Komponen-komponen yang terdapat dalam MS-Access 2010.
a.
Title Bar, berfungsi untuk menampilkan nama dari jendela program atau nama dari file yang aktif.
b.
Status Bar, bagian yang digunakanuntuk menampilkan informasi
dan kondisi dari lembar kerja program MS-Access
2010. Misalnya: kondisi status aktif Caps
Lock, Numb Lock, Scroll Lock dan Sebagainya.
c.
Ribbon, merupakan area di atas jendela program dimana anda dapat memilih
tombol perintah.
d.
Command Tab, merupakan kumpulan dari grup yang berbentuk
tabulasi secara otomatis menyesuaikan dokumen aktif.
e.
Contextual Command Tab, merupakan tab yang tampil secara otomatis
berdasarkan dokumen atau objek yang sedang dikerjakan.
f.
Group, merupakan isi dari tab yang berupa kumpulan dari beberapa tombol
perintah yang saling berkaitan.
g.
Navigation Pane, bagian pada sisi sebelah kiri jendela database yang menampilkan objek-objek database.
h.
Tabbed Document, tampilan objek-objek dalam MS-Access 2010
seperti: table, query, form report
dan lainnya dalam bentuk tabulasi / kartu jika kondisinya terbuka.
3. Mengenal Database
Menurut Madcoms (2010) Database
merupakan sekumpulan data atau informasi yang terdiri atas tabel-tabel yang
saling berhubungan antara atu dengan yang lainnya, dimana kita mempunyai
wewenang untuk mengakses data tersebut, baik menambah, mengganti, menghapus,
dan mengedit data dalam table-tabel tersebut. Data-data yang diolah tersebut
disimpan dalam sebuah file dengan ekstensi .accdb (Access Database).
Berbeda
dengan program Microsoft Office lain
dalam pengoperasiannya, MS-Access
hanya mampu digunakan untuk mengolah satu file
database. Sedangkan table
merupakan tempat untuk menyimpan data yang terdiri dari beberapa bagian berikut
:
a.
Field, merupakan tempat data atau informasi dalam kelompok sejenis yang
dimasukkan atau diinputkan pada bagian kolom table.
b.
Record, merupakan kumpulan dari beberapa field
yang saling berhubungan dan tersimpan dalam bentuk baris pada table. Satu table dapat terdiri dari
banyak record sekaligus.
4. Tipe Data
Tabel 2.5 Tipe data
Microsoft Access 2010
Sumber : Madcoms (2010)
Tipe
|
Keterangan
|
Text
|
Untuk
menerima data teks sampai 225 karakter yang terdiri dari huruf, angka, dan
symbol grafik.
|
Memo
|
Untuk
menerima data teks sampai 65.535 karakter yang terdiri dari huruf, bilangan,
tanda baca, serta symbol grafik. Tipe data ini tidak dapat digunakan sebagai
acuan untuk pengurutan data (indeks).
|
Number
|
Untuk
menerima digit, tanda minus dan titik decimal. Tipe data number mempunyai
pilihan ukuran bilangan dan jumlah dua digit tertentu.
|
Date/Time
|
Untuk
menerima data tanggal dan waktu, serta nilai tahun yang dimulai dari tahun
100 sampai tahun 9999.
|
Currency
|
Untuk
menerima data digit, tanda minus dan tanda titik dengan tingkat 15 digit
desimal disebelah kiri tanda titik decimal dan 4 digit di sebelah kanan titik
desimal.
|
AutoNumber
|
Untuk
menampilkan nomor urut otomatis, yaitu berupa data angka mulai dari 1 dengan
selisih 1.
|
Yes/No
|
Tipe
ini untuk menerima salah satu data
dari dua nilai, yaitu Yes/No,
True/False, atau On/Off
|
OLE Objek
|
Untuk
menerima data yang berupa objek grafik, spreadsheet,
foto digital, rekaman suara, atau video yang dapat diambil dari program
aplikasi lain. Ukuran maksimum adalah 1 gigabyte.
|
Hyperlink
|
Untuk
menerima data yang berupa teks yang berwarna dan bergaris bawah grafik, serta
tipe data ini berhubungan dengan jarinagan.
|
Attachment
|
Untuk
menerima data yang berupa file
gambar, spreadsheet, document,
grafik, dan tipe file lainnya.
|
Calculated
|
Untuk
menerima data berupa rumus perhitungan dari field-filed tertentu.
|
Lookup Wizard
|
Untuk
menampilkan satu dari beberapa tipe data yang ada pada suatu daftar. Data
tersebut dapat diambil dari table maupun query
yang ada.
|
Menurut Madcoms (2010) untuk Field
Name yang bertipe Number ketentuan
panjang ukuran yang dapat dimasukkan ditentukan berdasarkan pilihan
propertinya, yaitu :
Tabel 2.6 Tabel Integral
Field Name dengan tipe Number
Sumber: Madcoms (2010)
Pilihan
|
Keterangan
|
Byte
|
Memberikan
nilai integer (Bilangan Bulat) dari 0 sampai 225 dan tidak termasuk pecahan.
|
Decimal
|
Memberikan
nilai dari -10E28 sampai 10E28 dengan ketelitian 28 digit dibelakang titik
desimal.
|
Integer
|
Memberikan
nilai integer (bilangan bulat) dari
-32.768 sampai 32.768 dan tidak termasuk pecahan.
|
Long Integer
|
Memberikan
nilai integer dari -2.147.483.648
sampai 2.147.483.648 dan tidak termasuk pecahan.
|
Single
|
Memberikan
nilai bilangan nyata (bilangan yang mungkin memiliki pecahan terkecil) dengan
ketelitian sampai 7 digit desimal,
yang dimulai dari -3.402823E38 sampai -1.401298E45 untuk nilai negatif dan
1.401298E45 sampai 3.402823E38 untuk nilai positif.
|
Double
|
Memberikan
nilai bilangan nyata (bilangan yang mungkin memiliki pecahan terkecil) dengan
ketelitian sampai 15 digit dibelakang titik desimal, yang dimulai dari
-1.7200069313486231E308 sampai dengan -4.94065645841247E-324 untuk nilai
negative dan 1.7200069313486231E308 sampai 4.94065645841247E-324 untuk nilai
positif.
|
F. Tinjauan Tentang Visual Studio
2010 Ultimate
1. Sejarah
Menurut
Kurniawan (2010) Sejarah Visual Basic 2010 berawal dari Visual Basic yang
diturunkan dari bahasa BASIC. Visual
Basic terkenal sebagai bahasa pemograman yang mudah untuk digunakan terutama
untuk membuat aplikasi yang berjalan
diatas platform Windows.
Pada tahun
90an, Visual menjadi bahasa pemograman yang saling popular dan menjadi pilihan
utama untuk mengebangakan program berbasis Windows. Versi Visual Basic terakhir
sebelum berjalan diatas .NET Framework adalah VB6 (Visual Studio 1998).
Visual Basic
.NET dirilis pada bulan Februari tahun 2002 bersamaan dengan platform .NET, yaitu VB 2002 (VB7), VB
2005 (VB8), VB 2008 (VB9), dan yang terakhir adalah VB 2010 (VB10) yang dirilis
bersamaan dengan Visual Studio 2010.
Selain Visual Basic 2010, Visual Studio 2010 juga mendukung beberapa bahasa lain, yaitu C#,
C++, F# (bahasa baru untuk functional
programming), IronPhyton, dan IronRuby (bahasa baru untuk dynamic programming).
2. Memulai Visual Basic 2010
Pada saat Visual Basic 2010 pertama kali dijalankan sesudah proses instalasi berhasil, akan
tampil halaman untuk memilih salah satu dari beberapa pengaturan yang
disediakan.
Jika sudah
terbiasa menggunakan VB6 atau VB.NET pada Visual
Studio versi sabelumnya maka disarankan untuk memilih Visual Basic Development Setting karena pengaturannya sudah disesuaikan
dengan kebiasaan programer Visual Basic.
Tampilan Visual Basic 2010 pada saat pertama kali
dijalankan adalah seperti pada gambar dibawah ini:
Sumber: Kurniawan (2010)
Gambar 2.5 Halaman StarUp
3. Komponen Visual Basic 2010
Menurut
Kurniawan (2010) Komponen-komponen Pemrograman Visual
Basic 2010 berisi semua alat bantu yang diperlukan untuk membuat
program-program.. Tampilan pertama saat Visual
Basic dijalankan dapat dilihat pada gambar 2.6 berikut :
Sumber:
Kurniawan (2010)
Toolbar
Baris
Menu Jendela Form
Toolbox Tollbar Form Solution
Explorer
Jendela
Jendela ist
Properties
Taskbar Windows
Gambar 2.6 Tampilan Pertama Visual Basic 2010
a. Jendela Utama (Main
Windows)
Menurut
Kurniawan (2010) Terdiri dari title bar
(baris judul), menu bar, dan toolbar.
Baris judul berisi nama
proyek, mode operasi Visual Basic 2010
dan form yang aktif. Menu bar merupakan menu drop-down yang dapat mengontrol operasi
dari lingkungan Visual Basic.
Toolbar berisi kumpulan gambar yang mewakili perintah yang ada di menu.
Jendela utama juga menampilkan lokasi dari form
yang relatif aktif terhadap sudut kiri atas layar (satuan ukurannya twips),
juga lebar dan panjang dari form yang
aktif. Gambar dari jendela utama dapat dilihat pada gambar 2.7 berikut:
Sumber: Kurniawan (2010)
Gambar 2.7 Main Windows (Jendela Utama)
b. Jendela Form (Form
Windows)
Menurut Kurniawan
(2010) Jendela Form adalah pusat dari pengembangan aplikasi Visual Basic 2010. Pada form ini
akan diletakkan berbagai macam objek interaktif seperti teks, gambar,
tombol-tombol perintah, scrollbar,
dan sebagainya.
Gambar Jendela Form dapat dilihat
pada gambar 2.8 berikut:
Sumber: Kurniawan (2010)
Gambar 2.8 Form Windows (Jendela Form)
c. Project Windows (Solution Explorer)
Menurut Kurniawan (2010) Project
Windows adalah jendela yang menampilkan daftar form dan modul proyek. Projek merupakan
kumpulan dari modul form, modul class, modul standar, dan file sumber yang membentuk suatu
aplikasi. Dapat dilihat
pada gambar 2.9 berikut :
Sumber: Kurniawan (2010)
Gambar 2.9 Solution Explorer
- Toolbox
Menurut Kurniawan
(2010) Toolbox adalah sebuah kotak piranti yang mengandung
semua objek atau kontrol yang dibutuhkan untuk membentuk suatu program
aplikasi. Kontrol adalah suatu objek yang akan menjadi interface antara
program aplikasi dengan usernya, dan kesemuanya harus diletakkan didalam
jendela form. Seperti terlihat pada
gambar 2.10 halaman berikut:
Sumber: Kurniawan (2010)
Gambar 2.10
Toolbox
e. Jendela Properti (Properties Windows)
Menurut Kurniawan
(2010) Jendela Properti (Properties Windows) Berisi daftar
struktur setting properties yang
digunakan pada sebuah objek terpilih. Kotak drop-down
pada bagian atas jendela berisi daftar semua objek pada form yang aktif. Ada
dua tab tampilan: Alphabetic (urut
abjad) dan Categorized (urut
berdasarkan kelompok). Di bagian bawah kotak terdapat properties dari objek terpilih. Berikut gambar 2.11 dari jendela properties:
Sumber: Kurniawan (2010)
Gambar 2.11 Jendela Properties
f. Jendela Kode (Code Windows)
Menurut Kurniawan
(2010) Jendela Kode (Code Windows) Adalah salah satu jendela yang
penting didalam Visual Basic. Jendela
ini berisi kode-kode program yang merupakan instruksi-instruksi untuk aplikasi Visual Basic 2010.
Jendela Kode (Code Windows) dapat dilihat pada gambar
2.12 berikut ini:
Sumber: Kurniawan (2010)
Gambar 2.12
Jendela Kode
g.
Event
Menurut Juanita (2009) Event
merupakan suatu kejadian yang akan diterima oleh suatu objek. Event yang diterima oleh objek berfungsi
untuk menjalankan kode program yang ada di dalam objek tersebut.
Private Sub nilai( )
Baris
kode program diatas menunjukkan penggunaan Ev
ent Click pada Button1, yang
mempunyai arti apabila objek Button1
di klik maka kode program yang terletak dibawah baris kode program tersebut
akan dijalankan.
h.
Method
Menurut Juanita (2009) Method adalah suatu kumpulan perintah yang memiliki kegunaan yang sama dengan
fungsi atau sebuah prosedur, tetapi perintah-perintah tersebut sudah disediakan
dalam suatu objek.
i.
Module
Menurut Juanita (2009) Module
hampir sama fungsinya dengan form,
tetapi module tidak berisi objek dan
bentuk standar, dan module berisi
kode program atau prosedur yang dapat digunakan oleh program aplikasi.
4.
Struktur Program Visual Basic 2010
Menurut Juanita (2009) Secara umum struktur program Visual Basic 2010 terdiri dari dua
bagian yaitu bagian deklarasi program dan bagian pernyataan program
a. Bagian Deklarasi
Menurut Juanita (2009) Bagian ini adalah bagian yang berfungsi untuk meletakkan
semua deklarasi data yang akan digunakan.
Secara umum kata cadangan yang
merupakan bagian dari deklarasi adalah : Dim, Public, Private, Const dan Type.
1)
Deklarasi Dim atau Dimension
Adalah kata cadangan yang
sering dipakai untuk mendeklarasikan variabel
yang akan digunakan dalam Visual
Basic. Pendeklarasian dengan pernyataan. Dim berlaku pada program module,
program dan sub program. Berikut contoh penulisan deklarasi Dim:
Dim nama_variabel As tipe_data
2)
Public merupakan pernyataan yang
menggantikan pernyataan global dalam Visual
Basic. Public merupakan pernyataan
level module, artinya pernyataan ini
pada dasarnya dideklarasikan pada sebuah module.
Adapun bentuk penulisan deklarasi public adalah:
Public nama_variabel As tipe_data
3)
Deklarasi Private
Private menyatakan bahwa semua variabel yang dideklarasikan oleh pernyataan ini berlaku secara
khusus (private). Pernyataan private merupakan pernyataan level
sub-program, artinya pernyataan ini pada dasarnya dideklarasikan pada
sub-program. Adapun bentuk
penulisannya adalah:
Private nama_variabel As tipe_data
4)
Deklarasi Const atau Constanta
Deklarasi ini sering dipakai
untuk memberikan harga konstanta pada suatu variabel.
Const merupakan pernyataan level
module, artinya pernyataan ini pada dasarnya sering dipadukan dengan pernyataan
public dan private. Adapun
bentuk penulisan deklarasi const
adalah:
Public/Private nama_variabel As tipe_data=ekspresi_variabel
5)
Deklarasi Type
Type digunakan pada bagian deklarasi untuk
mendefenisikan tipe data terdefenisi. Dimana type data ini mengandung sutu atau lebih dari suatu type data. Adapun bentuk dari penulisan
deklarasi type adalah:
Private/Publilc
Type nama_variabel
Nama_elemen (Var_subscript) As tipe_data
End Type
b. Bagian Pernyataan
Menurut Juanita (2009) Program pada bagian ini
ditulis pada jendela kode, jendela modul maupun jendela sub-program. Program
pada bagian ini dapat memuat semua pemrograman pengendali saat event driven programming yang merupakan
salah satu kelebihan pada Visual Basic.
5. Tipe Data Pemograman Visual Basic 2010
Menurut Juanita (2009) Sebelum memulai pemrograman dengan Visual Basic, maka ada baiknya terlebih
dahulu mengenal tipe data yang dipakai dalam Visual Basic. Cakupan tipe data dalam Visual
Basic dapat dilihat pada table 2.7:
Tabel 2.7 Tipe-tipe Data Visual Basic 2010
Sumber: Juanita (2009)
No comments:
Post a Comment